Assalamu’alaikum Wr Wb
Kali ini akan membahas topik ketakutan jadi selamat membaca
ya....
Saat sedang menonton film horor apa yang kamu rasakan rasa
takut kah? Saat kamu menonton film drama apa yang kamu rasakan rasa sedih kah? .
Dalam hidup semua orang punya tujuan, punya mimpi yang harus
dicapai karena dalam diri manusia itu sendiri memiliki kehendak untuk
mendapatkan sesuatu yang mungkin itu berhubungan dengan kepercayaan diri,perkembangan
pribadi ataupun juga ketenangan batin. Semua manusia selalu berusaha untuk
berusaha mewujudkan tujuan itu hidup tanpa tujuan manusia hanya seperti
”kapas yang terbang ditiup angin dan hanya
mengikuti arah angin tanpa tau
akan berhenti dimana.”
Banyak mungkin diantara kita menyerah dan mengeluh saat
ingin mewujudkan tujuan itu,dan malah merasa apa yang ingin diwujudkan begitu
berat hambatannya dan kemudian berhenti. Padahal itulah sifat alami tujuan membawa kepada wilayah baru yang
sebelumnya belum pernah kita duga,membawa kepada ketakutan dan keraguan pada
diri sendiri tentang tujuan itu. Keraguan dan ketakutan itu sendiri lah yang
menjadi virus dan hambatan dalam mencapai tujuan,point terpentingnya adalah
bukan bagaimana cara menghindari ketakutan itu sendiri tapi adalah bagaimana kita
dapat mengambil keputusan yang tepat saat mengahadapi hambatan-hambatan itu.
Definisi ketakutan itu sendiri adalah suatu tanggapan emosi
terhadap ancaman serta mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai
respon terhadap suatu stimulus tertentu,seperti rasa sakit atau ancaman bahaya.
Para ahli psikologi juga menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi
dasar manusia selain kebahagiaan,kesedihan dan kemarahan. Ketakutan berbeda
dengan kegelisahan jika ketakutan adalah adanya suatu perilaku spesifik untuk
melarikan diri dan menghindar,sedangkan kegelisahan adalah hasil dari persepsi
atau asumsi-asumsi pribadi yang membayangkan akan hal-hal buruk yang
kemungkinan akan terjadi. (wikipedia.id)
Sedangkan secara moral ketakutan itu sendiri adalah bayangan
akibat perilaku yang telah terjadi dan menimbulkan rasa trauma sehingga
menganggap hal itu berbahaya dan harus dihindari dengan alasan apapun. Tak ada
ada yang mendorong kita untuk berlindung atau menghindar dari bahaya kecuali
rasa takut. Tak ada yang mendorong kita untuk berupaya mencari dan memperoleh
keselamatan di dunia maupun akhirat kecuali juga rasa takut terhadap azab
Allah. Maka apa jadinya jika Allah tidak mengkaruniai rasa takut pada diri
kita? Tentu saja akan dengan mudahnya kita terlena dalam kenikmatan sementara
didunia ini dan malah terjerumus dalam siksa neraka dan perbuatan yang
mengantarkan kepada kesengsaraan maupun penderitaaan di akhirat.
Allah SWT berfirman di dalam surah Ali Imran ayat 175
“...Maka janganlah kalian takut kepada mereka,tetapi
takutlah kepada-Ku jika kalian orang beriman.”
Terus apa sih
sebab-sebab yang bikin kita takut selama ini?
Ketakutan itu sendiri dibagi menjadi beberapa tingkat Tingkat pertama adalah ketakutan terhadap apa yang terjadi pada
diri sendiri seperti:
-
Penuaan
-
Sakit
-
Meninggal dll
Rasa takut itu sendiri akan melebar ke seluruh area hidup
dan lambat laun akan mempengaruhi cara berfikir kita yaitu ketakutan pada Tingkat ke kedua adalah rasa takut yang ditimbulkan akibat
pikiran kita sendiri seperti:
-
Ditolak
-
Kegagalan
-
Ditipu dll
Dalam tingkat ini rasa takut sudah hampir setengah menguasai
diri dilihat dari tingkah laku yang mulai berbeda atau bahkan mulai ragu-ragu
dikarenakan bayangan kegagalan yang selalu difikirkan sehingga takut untuk
mengambil keputusan.
Dan pada tingkat terakhir
atau tingkat ketiga adalah rasa takut tidak bisa menerima segala
hal. Takut pada level ini sudah fatal dikarenakan rasa takut yang
berlebihan sehingga malah bersifat irasional dan sudah tidak adanya kepercayaan
diri untuk hidup apalagi mengambil keputusan. Rasa tidak bisa menerima segala
hal yang telah atau akan terjadi ini menyebabkan kita buta akan takdir yang
telah ditentukan oleh Allah SWT dan selalu merasa takut jika pada suatu hari
kemungkinan yang buruk akan terjadi baik pada tubuh yang semakin menua ataupun
kegagalan dimasa depan akibat dimasa ini kita belum maksimal dalam mewujudkan
tujuan itu.
Jika diatas rasa takut itu diidentikan dengan sesuatu hal
yang bisa membuat hidup kita menjadi negatif. “Kenapa harus ada rasa takut dan
mengapa diciptakan rasa takut ?”
Dari ketiga tingkat takut diatas dapat kita ambil pertanyaan
”lalu
takut yang bagaimana yang diperbolehkan?”.
Dan “bagaimana membuat rasa takut yang negatif
itu menjadi takut yang positif?”.
Dimulai dari “Kenapa harus ada rasa takut dan mengapa
diciptakan rasa takut ?”
Alasan kenapa harus ada rasa takut adalah manusia itu
memiliki sifat tidak pernah merasa puas *setuju* setelah mendapat sesuatu hal
yang menjadi keingginannya tentu dia ingin sesuatu yang lain lagi begitu
seterusnya. Nah rasa takut dibutuhkan untuk membatasi ego manusia ini, semisal
contoh tubuh manusia memiliki batas kemampuan semakin bertambah umur maka akan
bertambah tua nah apabila jika tubuh sudah tua beberapa organ tubuh tidak akan
bisa maksimal dalam melakukan kegiatan.
Ini masih takut pada Tingkat 1 yaitu takut yang terjadi pada diri dalam
hal ini menua. Bayangkan jika manusia tidak bisa menua dan awet muda apa yang
dia takutkan toh” tubuh saya masih sehat saya akan mengejar semua tujuan itu
tanpa ada hambatan apapun”, manusia akan bertindak sesukanya tanpa ada batasan
dia tidak ingat akan kematian dan tidak ingat akan adanya kehidupan lagi
setelah ini hidupnya akan terus terpacu untuk mengejar dunia. Jika manusia
tidak memiliki rasa takut akan sebuah kegagalan maka dia juga tidak akan
menyiapkan rencana untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang terjadi
akibat perbuatannya jadi manusia akan bersifat apatis dan bertindak tanpa
kontrol. Allah SWT menciptakan rasa takut sebagai batasan dalam diri manusia
agar senantiasa mengingat jika kemampuan manusia memiliki batas,memiliki tujuan
akhir yang harus dipenuhi dalam tugasnya sebagai makhluk ciptaan-Nya,tidak
bertindak yang dapat merusak apalagi membunuh sesama mahkluk Allah SWT.
“Takut adalah batasan
tapi bukan sebuah penghalang.”
(ARH)
Yang kedua ”lalu takut yang bagaimana yang
diperbolehkan?”.
Kalo jawab pertanyaan ini kita harus tau dulu apa tujuan
manusia diciptakan .
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepadaku.” (Q.S Adz-Dzariyat:56)
Manusia diciptakan agar bisa menjadi manfaat bagi sekitarnya
memberikan kontribusi positif dan senantiasa melakukan hal hanya semata untuk
beribadah ya karena itu tujuannya. Tapi seringkali kita melenceng jauh dari
tujuan itu karena apalagi kalo bukan rasa takut yang mulai hilang dan
beranggapan bahwa hidup ini hanya sampai disini setelah ini selesai faktor
inilah yang membuat angka kematian akibat bunuh diri semakin tinggi berfikir
pendek tanpa jangka panjang yang terjadi kedepannya. Contohnya saat kita akan
mengerjakan ujian nasional kita selalu takut jika nanti tidak lulus ketakutan
itu semakin menjadi-jadi ditambah dengan persiapan kita yang kurang matang
dalam mengahdapi ujian itu. Pernah kah kita takut pada kematian? yang sudah pasti setiap yang bernyawa akan
merasakannya, tanpa membawa sesuatu apapun dan tanpa ada kontribusi saat masih
hidup. Disinilah pentingnya rasa takut menciptakan batasan saat tujuan yang
kita lakukan melenceng dari tujuan semula. Takut jika tidak bisa memberikan
kontribusi dalam hidup dan hanya menjadi yang biasa-biasa saja.
Yang ketiga “bagaimana membuat rasa takut yang negatif
itu menjadi takut yang positif?”.
Takut negatif adalah saat dimana rasa takut yang malah
menghambat kemajuan kamu untuk dapat mencapai target yang kamu siapkan. Takut
ini hanya menjadi bayangan negatif akan kegagalan rencana yang dibuat padahal belum dicoba dilakukan semisal siswa
takut tidak lulus UN akibat bayangan mereka apabila tidak lulus UN maka
berakhir sudah dan sia-sia apa yang mereka lakukan selama 3 tahun belajar. Padahal
masa depan bukan hanya ditentukan dari UN saja lho ada faktor-faktor lain namun
terkadang kita hanya melihat sisi depan tanpa melihat sisi lainnya.
Lalu gimana cara merubah takut negatif ini yang setiap orang
pasti merasakan?.
Adalah dengan terus merubah mindset kita bahwa semua hal
tidak selalu dinilai dari satu jalan yang apabila jalan itu gagal maka gagal
sudah semuanya, tapi dimana ada kemauan untuk merubah nya disitulah akan ada
jalan. Takut yang positif adalah saat ketakutan mu untuk sesuatu yang lebih
besar dan memiliki dampak yang besar juga terutama bagi masyarakat jadi kenapa
engga mulai dari sekarang mulai bekerja untuk masyarakat yang saat ini
memerlukan sebuah perubahan?.
“Jangan biarkan
ketakutanmu akan dunia menguasai
dan menghalangi niatmu
untuk akhirat”.
(ARH)
Semoga bermanfaat ya terima kasih. ^_^
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar