Kamis, 02 Juni 2016

Ketakutan KU



Assalamu’alaikum Wr Wb

Kali ini akan membahas topik ketakutan jadi selamat membaca ya....
Saat sedang menonton film horor apa yang kamu rasakan rasa takut kah? Saat kamu menonton film drama apa yang kamu rasakan rasa sedih kah? .

Dalam hidup semua orang punya tujuan, punya mimpi yang harus dicapai karena dalam diri manusia itu sendiri memiliki kehendak untuk mendapatkan sesuatu yang mungkin itu berhubungan dengan kepercayaan diri,perkembangan pribadi ataupun juga ketenangan batin. Semua manusia selalu berusaha untuk berusaha mewujudkan tujuan itu hidup tanpa tujuan manusia hanya seperti 

”kapas yang terbang ditiup angin dan hanya
mengikuti arah angin tanpa tau
akan berhenti dimana.”

Banyak mungkin diantara kita menyerah dan mengeluh saat ingin mewujudkan tujuan itu,dan malah merasa apa yang ingin diwujudkan begitu berat hambatannya dan kemudian berhenti. Padahal itulah sifat alami tujuan membawa kepada wilayah baru yang sebelumnya belum pernah kita duga,membawa kepada ketakutan dan keraguan pada diri sendiri tentang tujuan itu. Keraguan dan ketakutan itu sendiri lah yang menjadi virus dan hambatan dalam mencapai tujuan,point terpentingnya adalah bukan bagaimana cara menghindari ketakutan itu sendiri tapi adalah bagaimana kita dapat mengambil keputusan yang tepat saat mengahadapi hambatan-hambatan itu.

Definisi ketakutan itu sendiri adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman serta mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respon terhadap suatu stimulus tertentu,seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Para ahli psikologi juga menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar manusia selain kebahagiaan,kesedihan dan kemarahan. Ketakutan berbeda dengan kegelisahan jika ketakutan adalah adanya suatu perilaku spesifik untuk melarikan diri dan menghindar,sedangkan kegelisahan adalah hasil dari persepsi atau asumsi-asumsi pribadi yang membayangkan akan hal-hal buruk yang kemungkinan akan terjadi. (wikipedia.id)



Sedangkan secara moral ketakutan itu sendiri adalah bayangan akibat perilaku yang telah terjadi dan menimbulkan rasa trauma sehingga menganggap hal itu berbahaya dan harus dihindari dengan alasan apapun. Tak ada ada yang mendorong kita untuk berlindung atau menghindar dari bahaya kecuali rasa takut. Tak ada yang mendorong kita untuk berupaya mencari dan memperoleh keselamatan di dunia maupun akhirat kecuali juga rasa takut terhadap azab Allah. Maka apa jadinya jika Allah tidak mengkaruniai rasa takut pada diri kita? Tentu saja akan dengan mudahnya kita terlena dalam kenikmatan sementara didunia ini dan malah terjerumus dalam siksa neraka dan perbuatan yang mengantarkan kepada kesengsaraan maupun penderitaaan di akhirat.

Allah SWT berfirman di dalam surah Ali Imran ayat 175
“...Maka janganlah kalian takut kepada mereka,tetapi takutlah kepada-Ku jika kalian orang beriman.”

 Terus apa sih sebab-sebab yang bikin kita takut selama ini?
Ketakutan itu sendiri dibagi menjadi beberapa tingkat Tingkat pertama adalah ketakutan terhadap apa yang terjadi pada diri sendiri seperti:
-          Penuaan
-          Sakit
-          Meninggal dll
Rasa takut itu sendiri akan melebar ke seluruh area hidup dan lambat laun akan mempengaruhi cara berfikir kita yaitu ketakutan pada Tingkat ke kedua adalah rasa takut yang ditimbulkan akibat pikiran kita sendiri seperti:
-          Ditolak
-          Kegagalan
-          Ditipu dll
Dalam tingkat ini rasa takut sudah hampir setengah menguasai diri dilihat dari tingkah laku yang mulai berbeda atau bahkan mulai ragu-ragu dikarenakan bayangan kegagalan yang selalu difikirkan sehingga takut untuk mengambil keputusan.
 Dan pada tingkat terakhir atau tingkat ketiga adalah rasa takut tidak bisa menerima segala hal. Takut pada level ini sudah fatal dikarenakan rasa takut yang berlebihan sehingga malah bersifat irasional dan sudah tidak adanya kepercayaan diri untuk hidup apalagi mengambil keputusan. Rasa tidak bisa menerima segala hal yang telah atau akan terjadi ini menyebabkan kita buta akan takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT dan selalu merasa takut jika pada suatu hari kemungkinan yang buruk akan terjadi baik pada tubuh yang semakin menua ataupun kegagalan dimasa depan akibat dimasa ini kita belum maksimal dalam mewujudkan tujuan itu.

Jika diatas rasa takut itu diidentikan dengan sesuatu hal yang bisa membuat hidup kita menjadi negatif. “Kenapa harus ada rasa takut dan mengapa diciptakan rasa takut ?”
Dari ketiga tingkat takut diatas dapat kita ambil pertanyaan ”lalu takut yang bagaimana yang diperbolehkan?”.
Dan “bagaimana membuat rasa takut yang negatif itu menjadi takut yang positif?”.


 
Dimulai dari “Kenapa harus ada rasa takut dan mengapa diciptakan rasa takut ?”
Alasan kenapa harus ada rasa takut adalah manusia itu memiliki sifat tidak pernah merasa puas *setuju* setelah mendapat sesuatu hal yang menjadi keingginannya tentu dia ingin sesuatu yang lain lagi begitu seterusnya. Nah rasa takut dibutuhkan untuk membatasi ego manusia ini, semisal contoh tubuh manusia memiliki batas kemampuan semakin bertambah umur maka akan bertambah tua nah apabila jika tubuh sudah tua beberapa organ tubuh tidak akan bisa maksimal dalam melakukan kegiatan.  Ini masih takut pada Tingkat 1 yaitu takut yang terjadi pada diri dalam hal ini menua. Bayangkan jika manusia tidak bisa menua dan awet muda apa yang dia takutkan toh” tubuh saya masih sehat saya akan mengejar semua tujuan itu tanpa ada hambatan apapun”, manusia akan bertindak sesukanya tanpa ada batasan dia tidak ingat akan kematian dan tidak ingat akan adanya kehidupan lagi setelah ini hidupnya akan terus terpacu untuk mengejar dunia. Jika manusia tidak memiliki rasa takut akan sebuah kegagalan maka dia juga tidak akan menyiapkan rencana untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang terjadi akibat perbuatannya jadi manusia akan bersifat apatis dan bertindak tanpa kontrol. Allah SWT menciptakan rasa takut sebagai batasan dalam diri manusia agar senantiasa mengingat jika kemampuan manusia memiliki batas,memiliki tujuan akhir yang harus dipenuhi dalam tugasnya sebagai makhluk ciptaan-Nya,tidak bertindak yang dapat merusak apalagi membunuh sesama mahkluk Allah SWT. 

“Takut adalah batasan tapi bukan sebuah penghalang.”
(ARH)

Yang kedua ”lalu takut yang bagaimana yang diperbolehkan?”.
Kalo jawab pertanyaan ini kita harus tau dulu apa tujuan manusia diciptakan .
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaku.” (Q.S Adz-Dzariyat:56)
Manusia diciptakan agar bisa menjadi manfaat bagi sekitarnya memberikan kontribusi positif dan senantiasa melakukan hal hanya semata untuk beribadah ya karena itu tujuannya. Tapi seringkali kita melenceng jauh dari tujuan itu karena apalagi kalo bukan rasa takut yang mulai hilang dan beranggapan bahwa hidup ini hanya sampai disini setelah ini selesai faktor inilah yang membuat angka kematian akibat bunuh diri semakin tinggi berfikir pendek tanpa jangka panjang yang terjadi kedepannya. Contohnya saat kita akan mengerjakan ujian nasional kita selalu takut jika nanti tidak lulus ketakutan itu semakin menjadi-jadi ditambah dengan persiapan kita yang kurang matang dalam mengahdapi ujian itu. Pernah kah kita takut pada kematian?  yang sudah pasti setiap yang bernyawa akan merasakannya, tanpa membawa sesuatu apapun dan tanpa ada kontribusi saat masih hidup. Disinilah pentingnya rasa takut menciptakan batasan saat tujuan yang kita lakukan melenceng dari tujuan semula. Takut jika tidak bisa memberikan kontribusi dalam hidup dan hanya menjadi yang biasa-biasa saja. 

Yang ketiga “bagaimana membuat rasa takut yang negatif itu menjadi takut yang positif?”.
Takut negatif adalah saat dimana rasa takut yang malah menghambat kemajuan kamu untuk dapat mencapai target yang kamu siapkan. Takut ini hanya menjadi bayangan negatif akan kegagalan rencana yang dibuat  padahal belum dicoba dilakukan semisal siswa takut tidak lulus UN akibat bayangan mereka apabila tidak lulus UN maka berakhir sudah dan sia-sia apa yang mereka lakukan selama 3 tahun belajar. Padahal masa depan bukan hanya ditentukan dari UN saja lho ada faktor-faktor lain namun terkadang kita hanya melihat sisi depan tanpa melihat sisi lainnya.
Lalu gimana cara merubah takut negatif ini yang setiap orang pasti merasakan?.
Adalah dengan terus merubah mindset kita bahwa semua hal tidak selalu dinilai dari satu jalan yang apabila jalan itu gagal maka gagal sudah semuanya, tapi dimana ada kemauan untuk merubah nya disitulah akan ada jalan. Takut yang positif adalah saat ketakutan mu untuk sesuatu yang lebih besar dan memiliki dampak yang besar juga terutama bagi masyarakat jadi kenapa engga mulai dari sekarang mulai bekerja untuk masyarakat yang saat ini memerlukan sebuah perubahan?.

“Jangan biarkan ketakutanmu akan dunia menguasai
dan menghalangi niatmu untuk akhirat”.
(ARH)

Semoga bermanfaat ya terima kasih. ^_^

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar