Selasa, 08 Maret 2016

Generasi Galau

Assalamu’alaikum Wr Wb cerita kali ini atas request seseorang hehehehe karena lagi buntu cari bahan so semoga bermanfaat ya..!
Aku yakin yang lagi baca ini mayoritas sudah menginjak usia remaja kan, nah pernah engga kalian ingat-ingat gimana perbedaan hubungan kalian sama orang tua saat masih kecil dan sekarang saat sudah remaja ada perubahan kah samakin baik atau semakin malah menjauh ? banyak sih jawaban nya karena sibuk hal ini lah - hal itu lah jadi jarang komunikasi atau malah sibuk sama yang lain? Hmmm ..

Masa remaja adalah masa dimana kita sudah mampu berfikir dengan matang walau terkadang masih terikat ego yang besar merasa mau menang sendiri,merasa paling benar sedunia,masa paling sesuka nya sendiri dan masa paling-paling yang lainnya banyakan kalo dijelasin satu per satu. Perkembangan Remaja dapat dilihat dari beberapa aspek berikut:

1.Perkembangan potensial
Pada aspek ini remaja memiliki potensial atau bakat yang hendak ditunjukkan nya kepada orang lain dan dalam melakukan nya cenderung nekad tanpa rasa takut *namanya juga darah muda* seperti memanjat tebing,olahraga balap,tinju atau berpetualang ke hutan belantara. Membuat kelompok atau perkumpulan untuk bisa mengaktualkan hobi dan potensi yang mereka miliki tadi dan apabila tidak terpenuhi atau terhalang maka mereka mengajukan protes atau malah sampai perlawanan tanpa resiko yang diperhitungkan.

2.Perkembangan emosional
Pada aspek ini emosi remaja mulai berkembang dan cenderung masih belum stabil alias sering galau sama apa yang diputuskannya sendiri. Remaja cenderung mulai merasa ada perasaaan baru yang saat masa kanak-kanak tidak/belum mereka rasakan seperti cemburu,cinta,sedih,sakit hati dan perasaan kesepian.

3.Perkembangan fisik
Saat SD dulu pasti kita pernah belajar biologi perkembangan tumbuh saat usia remaja kan nah jadi udah paham dong gimana?.

4.Perkembangan intelektual
Di era saat ini kecanggihan teknologi turut menyumbang berbagai inovasi-inovasi baru yang banyak dilahirkan oleh remaja. Pemikiran mereka yang mulai megarah pada tujuan atau cita-cita saat dia kecil dulu mulai divisualkan saat ini melalui berbagai bidang sehingga mampu melahirkan karya-karya baik dalam bidang IPTEK maupun olahraga.

5.Perkembangan moral
Remaja yang berkembang selalu berorientasi pada kegiatan-kegiatan yang dapat membangun dirinya dan bisa berguna bagi orang-orang disekitarnya ada perasaan puas apabila ia berhasil mengerjakan tugas dan itu bisa bermanfaat bagi orang banyak apalagi sampai diapresiasi oleh masyarakat secara baik.

Masa remaja adalah sebuah sebuah proses bangkitnya keinginan untuk mendapatkan sesuatu hal yang saat usia kanak-kanak belum bisa didapatnya. Nah permasalahannya adalah remaja kan emosinya masih labil dan ingin semua hal lalu apa yang terjadi adalah segala cara dia lakukan buat dapatkan sesuatu itu dan yang lebih bahaya lagi jika sampai merujuk pada tindakan kriminal dan melanggar hukum wah udah parah kalo sampe level ini..

Elkind dan Postman (dalam Fuhramnn, 1990) menyebutkan tentang fenomena akhir abad 20 yaitu berkembangnya kesamaan perilaku dan harapan terhadap anak-anak dan orang dewasa. Anak-anak masa kini dibanjiri stress akibat perubahan sosial yang begitu cepat dan menuntut mereka untuk bisa ikut dalam perkembangan itu apalagi ditambah harapan orang tua dan masyarakat yang menginginkan mereka melakukan peran dewasa sebelum mereka masak secara pemikiran ataupun emosi dan akhirnya banyak anak-anak sekarang yang malah depresi dan lari ke penyimpangan seperti narkoba dll,lebih lanjut dikatakan bahwa masyarakat era modern saat ini membutuhkan orang yang sangat kompeten dan terampil untuk mengelola teknologi tersebut dan ketidakmampuan remaja dalam mengikuti trend itu berkibat pada rasa kegagalan dan kehilangan kepercayaan diri yang dulu dia bangun saat masih kanak-kanak,lalu siapa yang harus disalahkan dalam hal ini? kalo ngomong salah-salahan pasti mau menangnya semua kan jadi lebih baik introspeksi diri sediri aja deh.

Semua orang tua tentu ingin anak nya menjadi lebih dari orang tua nya saat ini ya hidup terus berkembang dan tidak stag ditempat dong tapi dilain sisi ada hak anak yang juga ingin diperhatikan oleh orang tua seperti bakat pada bidang musik,olahraga atau sains. Tapi terkadang orang tua ingin sesuatu yang berbeda dari anak dan inilah pokok awal timbulnya konflik orang tua dan anak. Jadi kedua-duanya sama-sama hanya mengandalkan ego si anak ingin mengembangkan bakat dan hobinya sedangkan orag tua ingin anaknya punya masa depan yang terjamin,sebenarnya masalah klasik ini hanya butuh satu penyelesainan yaitu KOMUNIKASI DUA ARAH. Kenapa? karena konflik ini timbul dari rasa ego dan kepentingan masing-masing andaikan orang tua mau memperhatikan yang menjadi bakat dan hobi dan juga mengarahkan nya ke hal yang baik maka tentu masa depan nya juga akan baik dan disisi anak harus juga paham apa tugasnya sebagai anak dan paham maksud tujuan dari orang tua. Jadi istilah kasarnya tau diri lah apa kontribusi yang bisa dia hasilkan dari bakat dan hobi itu untuk masa depannya nanti.

Jika semua ingin menjadi Manager lalu siapa yang menjadi pekerjanya?

Ada sebuah analogi dari secangkir kopi.  Dalam sebuah acara reuni beberapa alumni berkunjung ke rumah guru sekolah mereka dulu,melihat para alumni sibuk membicarakan kesuksesaan mereka masing masing sang guru tersebut ke dapur mengambil seteko kopi dan beberapa cangkir. Mulai dari cangkir yang terbuat dari kristal,kaca,melamin dan plastik. Guru menyuruh para alumni untuk mengambil cangkir dan mengisinya dengan kopi tadi. Setelah alumni-alumni itu mengambil cangkir semua sekarang hanya tersisa cangkir yang murah, sang guru berkata “Perhatikanlah bahwa kalian semua memilih cangkir yang bagus dan kini yang tersisa hanya cangkir yang murah dan tidak menarik”. Memilih hal yang terbaik adalah wajar dan manusiawi semua ingin yang terbaik namun persoalannya adalah jika kita tidak mendapat yang terbaik itu maka perasaan iri dan melihat milik orang lain dan mulai membandingkan dengan milik sendiri itulah yang salah. Pikiran kita akan terfokus pada cangkir tadi bukan pada isinya,padahal yang dinikmati adalah kopi kan bukan cangkirnya.

Seperti analogi diatas jika diibaratkan cangkir adalah pekerjaan,jabatan,dan harta benda sedangkan kopi adalah hidup kita pesan moralnya adalah “jangan pernah membiarkan  cangkir mempengaruhi kopi yang kita nikmati. Cangkir bukanlah yang utama,kualitas kopi itulah yang terpenting”. Jangan berfikir bahwa kekayaan yang melimpah,jabatan yang tinggi akan menjadi jaminan kebahagiaan. Kualitas hidup ditentukan oleh "apa yang ada didalam" bukan “apa yang terlihat diluar".

Buat apa kita memiliki segalanya tapi dilain hal tidak bisa merasakan kebahagiaan dan malah menjadi tidak tenang seperti koruptor yang punya banyak uang tapi setiap hari selalu was-was apabila ditangkap,sama saja seperti minum kopi basi yang disajikan di cangkir kristal dan mahal.

Kunci menikmati kopi adalah bukan dari seberapa bagus kualitas cangkirnya tapi seberapa bagus kualitas kopinya.

Semoga bisa bermanfaat dan terima kasih buat Susi Setiawati atas ide nya hehehe
Wassalamu’alaikum Wr Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar